PENDAHULUAN
Secara sederhana, bahasa dapat
diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati.
Namun, lebih jauh bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk
berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau
perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem
lambang, berupa bunyi, bersiat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan
manusiawi.
Menurut kamus bahasa indonesia, unik adalah tersendiri bentuk atau
jenisnya; lain daripada yang lain dan tidak ada persamaan dengan yang lain.
Jadi unik dapat dikatan sebagai sesuatu yang sangat spesial dan jarang
dijumpai. Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki
oleh yang lain. Lalu, kalau bahasa dikatakan bersifat unik, maka artinya,
setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa
lainnya.
Adapun rumusan masalah yang dapat
kami angkat yaitu mengapa bahasa bersifat unik, bersifat khas?
Tujuan dari pembahasan masalah
tersebut adalah untuk mengetahui maksud bahwa setiap bahasa bersifat unik,
bersifat khas.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa
Menurut kamus bahasa indonesia, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan
oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasikan diri.
B. Pengertian Unik
Menurut tesaurus bahasa indonesia,
unik sama dengan khas.
Menurut
kamus bahasa indonesia, unik adalah
tersendiri bentuk atau jenisnya; lain daripada yang lain dan tidak ada
persamaan dengan yang lain. Jadi unik dapat dikatakan sebagai sesuatu yang
sangat spesial dan jarang dijumpai.
C. Bahasa Bersifat Unik, Bersifat Khas
Bahasa dikatakan
memiliki sifat yang unik karena setiap bahasa memiliki ciri khas sendiri yang
dimungkinkan tidak dimiliki oleh bahasa yang lain. Ciri khas ini menyangkut
sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat dan
sistem-sistem lainnya. Di antara keunikan yang dimiliki bahasa bahwa tekanan
kata bersifat morfemis, melainkan sintaksis. Maksudnya, kalau pada kata tertentu
di dalam kalimat berikan tekanan, maka makna kata itu tetap. Yang berubah
adalah makna keseluruhan kalimat. Bahasa bersifat unik
berfungsi untuk membedakan antara bahasa yang satu dengan lainnya.
D. Contoh Kalimat Dan Cerita Yang
Mencerminkan Bahasa Bersifat Unik, Bersifat Khas
·
Contoh Kalimat
Dia menangkap ayam.
Tekanan di berikan kepada dia, maka makna kalimat itu adalah bahwa
yang melakukan tindakan menangkap ayam adalah dia, dan bukan orang lain. Kalau tekanan di berikan pada kata menangkap, maka kalimat itu bermakna
yang dilakukan dia bukanlah tindakan lain, melainkan menangkap, bukan mengurung
atau menyembelih. Kalau tekanan di berikan pada kata ayam, maka makna kalimat itu adalah yang ditangkap oleh dia adalah ayam, bukan kucing atau tikus. Hal ini
berbeda dengan bahasa batak atau bahasa ingris, yang tekanan pada kata bersifat
morfemi. Misalnya, dalam Bahasa Batak dan Bahasa Ingris kalau tekanan di
berikan pada suku kata pertama maknanya akan berbeda dengan kalau diberikan
pada suku kata kedua. Perhatikan !
Bahasa Batak
‘bontar
|
‘darah’
|
Bon’tar
|
‘putih’
|
|
‘bagas
|
‘rumah’
|
Ba’gas
|
‘dalam’
|
|
‘hotang
|
‘rotan’
|
Ho’tang
|
‘keras’
|
|
‘hunik
|
‘kunyit’
|
Hu’nik
|
‘kuning’
|
Bahasa ingris
‘import
|
‘impor”
|
Im’port
|
‘mengimpor’
|
|
‘insult
|
‘penghinaan’
|
In’sult
|
‘menghina
|
|
‘object
|
‘objek’
|
Ob’ject
|
‘berkeberatan’
|
|
‘permit
|
‘izin’
|
Per’mit
|
‘mengizinkan’
|
Salah satu keunikan bahasa jawa,
barangkali, bahwa setiap kata yang dimulai dengan konsonan /b/, /d/, /g/, /k/,
/p/, dan /t/ dalam pengucapan selalu di dahului oleh konsonan nasal yang
homorgan dengan konsonan itu. Misalnya, kata Bandung di lafalkan mBandung,
kata Depok dilafalkan nDepok, dan kata gopek dilafalkan nggopek.
Kemudian dalam pengucapan kata kata seperti lompat,
tendang, dan tongkat, akan
dilafalkan lo-mpat, te-ndang, dan to-ngkat. Tampak bahwa konsonan nasalnya
ikut dalam suku kata berikutnya.
Keunikan yang menjadi salah satu
ciri bahasa ini terjadi pada masing masing bahasa, seperti bahasa batak, bahasa
jawa, bahasa ingris, atau bahasa cina. Kalau keunikan terjadi pada sekelompok
bahasa yang berada dalam satu rumpun atau satu kelompok bahasa, lebih baik
jangan di sebut keunikan, melainkan ciri dari rumpun atau golongan bahasa itu.
· Contoh
cerita
Suatu saat ada seorang ibu-ibu ingin
sekali Pepaya (mungkin ngidam karena sedang hamil muda), dan kebetulan di rumah
tidak ada siapa siapa, hanya ada anak angkat baru datang dari Jawa, kemudian si
Ibu itu nyuruh anak tersebut untuk membeli pepaya: “Nak tolong belikan Gedang,
nih uangnya”, pergilah si Anak tersebut ke warung, dan tidak lama kemudian si
Ibu sangat kaget ternyata yang dibelikan oleh anak tersebut sesisir Pisang.
Si anak angkat pun kaget saat di omelin oleh si Ibu karena apa yang dibeli
rasanya sudah benar. Setelah tanya sana tanya sini, dan ngomong punya ngomong
ternyata si Ibu tidak mengerti bahwa “Gedang” dalam bahasa Jawa berarti
“Pisang”, sedang si anak pun tidak mengerti bahwa yang namanya “Gedang” di
daerah Sunda berarti “Pepaya”.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahasa
di katakan unik karena memiliki ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh
bahasa lainya. Sehingga mampu dikatakan bahasa itu unik, karna di setiap daerah
atau di setiap kota memiliki ciri khas dengan bahasanya sendiri yang tidak
dimilikki oleh daerah lain atau kota yang lain. Tetapi, dalam bahasa daerah ada
yang memiliki dua arti dalam satu kalimat, seperti orang jawa dan orang batak.
Dari sinilah kami mengambil kesimpulan bahwa bahasa itu unik.
B. SARAN
Setelah
mengetahui maksud dari bahasa bersifat unik, bersifat khas maka diharapkan
mahasiswa dapat membedakan antara bahasa yang satu dengan lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Endarmoko,
Eko.2009.Tesaurus Bahasa Indonesia.Jakarta:PT
Gramedia Pustaka Utama