TANTANGAN DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013
TANTANGAN EKSTERNAL
MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Faktor eksternal dalam pelaksanaan
kurikulum 2013 salah satunya adalah tantangan masa depan berupa permasalahan
lingkungan hidup yang menuntut adanya kompetensi masa depan yang wajib dimiliki
oleh peserta didik/setiap individu yaitu rasa
tanggung jawab terhadap lingkungan. Urgensi kompetensi tersebut wajib
dimiliki oleh peserta didik karena masyarakat masa depan akan dihadapkan pada
masalah lingkungan hidup.
Kompleksitas
permasalahan lingkungan di masa depan merupakan tantangan dunia pendidikan saat
ini dan ke depannya. Masalah Lingkungan hidup di Indonesia saat ini:
-
penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan;
-
polusi air dari limbah industri dan pertambangan;
-
polusi udara di daerah perkotaan
-
asap dan kabut dari kebakaran hutan;
-
penghancuran terumbu karang;
-
pembuangan sampah B3
-
pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan;
-
hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.
Upaya
menanggulangi berbagai masalah lingkungan hidup antara lain:
1. Menerapkan penggunaan teknologi yang
ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang
tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
- Untuk
menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam
maka diperlukan penegakan hukum secara adil dan konsisten.
- Memberikan
kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan hidup.
- Pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan
dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
5. Untuk mengetahui keberhasilan dari
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan penggunaan indicator
harus diterapkan secara efektif.
6. Pengelolaan limbah dengan menggunakan
konsep daur ulang adalah sebagai berikut:
melakukan pengelompokan dan pemisahan
limbah terlebih dahulu, pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta
memilki nilai ekonomis, dan dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan
penggunaan teknologi.
7. Penetapan konservasi yang baru
dengan memelihara keragaman konservasi yang sudah ada sebelumnya.
8. Mengikut sertakan masyarakat dalam
rangka menanggulangi permasalahan lingkungan global.
Melalui jalur pendidikan, solusi dari berbagai
permasalahan lingkungan dicarikan jalan keluarnya karena sejatinya generasi
mendatang juga membutuhkan kesempatan untuk menikmati hidup yang lebih baik,
namun kondisi tersebut sulit terwujud tanpa kesadaran dan tindakan yang tepat
untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup.
KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI
Faktor eksternal dalam pelaksanaan
kurikulum 2013 selain tantangan masa depan berupa permasalahan lingkungan
hidup, yaitu kemajuan teknologi informasi Kerap kali kita menemui berbagai permasalahan terkait
pemanfaatan teknologi informasi yang dipergunakan secara serampangan, baik
dalam penyajian informasi, isi pesan, dan berbagai kepentingan yang tidak
bertanggungjawab lainnya. Hal tersebut disebabkan perkembangan teknologi
informasi yang begitu pesat, sehingga kita tidak mempunyai cukup waktu untuk
bereaksi terhadap perkembangan tersebut, termasuk dalam mempersiapkan sumber
daya manusia dan masyarakat yang bertanggungjawab dan beretika teknologi
informasi. Sehingga untuk memanfaatkan produk informasi, kedepannya diperlukan
adanya kemampuan khusus bagi setiap orang dalam memilih, mengolah dan menyerap
informasi yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.
Permasalahan
yang kerap menjadi isu terbesar dalam era teknologi informasi antara lain:
1. Tindak penyimpangan berupa pencurian
password, pemalsuan account, penyadapan jalur komunikasi, sistem
komputer dan informasi dibajak, perusakan situs (cracked), spamming/
junk mail, virus, program perusak (malicious code), HAKI dan copyright
disalahgunakan, pornography, pemalsuan uang, money laundring,
maupun pemalsuan identitas. Penyimpangan-penyimpangan tersebut dikenal dengan
istilah cyber crimes.
2. Beberapa, atau sebagian besar, atau
bahkan semua muatan remaja di media massa akhirnya akan menemukan jalan ke
dunia online yang dinikmati oleh para remaja. Pernyataan tersebut dapat kita
temui dengan mudah di era teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini,
dikarenakan sasaran dari berbagai media tersebut adalah kalangan remaja.
Dampaknya adalah sebagaian besar aktivitas remaja diluar kegiatan sekolah
adalah menonton TV (dengan berbagai tayangan yang jauh dari nilai-nilai
edukatif), menggunakan internet (tren facebook, friendsters, game
online, mengunduh video, music, dsb), mendengar musik MP3/MP4, mendengar radio,
membaca majalah remaja, dan membaca komik. Terlebih kesemua layanan tersebut
telah menjadi beberapa fitur menarik yang tersedia lewat handphone.
3. Pemanfaatan teknologi informasi
khususnya internet, banyak ditemukan berbagai tulisan yang cenderung ”di copy-paste”,
sehingga dikarenakan seringnya data tersebut diambil dan dipindahkan-pindahkan,
muatannya banyak yang berubah-ubah.
4. Berbagai kecenderungan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi yang kita temui dewasa ini, merupakan sebuah
aktivitas dari sebagai sarana kepentingan pribadi maupun kelompok dengan dalih
mengatasnamakan sebuah kreativitas yang menjurus kepada kejahatan logic bomb
atau unsmoking gun, yakni senjata maut yang tidak berasap dan tidak
memberikan tanda bahaya terlebih dahulu.
5. Kecenderungan pemanfaatan teknologi
informasi di lingkungan pemerintahan (e-goverment) melalui berbagai
situs pemerintah daerah yang cenderung hanya berfokus pada promosi berbagai
potensi daerah guna menarik berbagai investor, dengan melupakan berbagai upaya
transparansi dan pelayanan online bagi masyarakat.
Upaya
menanggulangi kemajuan teknologi informasi antara lain:
1. Pemahaman mengenai etika teknologi
informasi ini perlu ditanamkan sejak dini dan berkelanjutan kepada pelajar,
sebagai sebuah langkah dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang bertanggung
jawab dan beretika teknologi informasi. Beberapa, atau sebagian besar, atau
bahkan semua muatan remaja di media massa akhirnya akan menemukan jalan ke
dunia online yang dinikmati oleh para remaja. Hal tersebut merupakan krisis
remaja yang perlu kita bendung, dan perlahan diminimalisir melalui sebuah usaha
bersama, baik pemerintah, sekolah, masyarakat, pemuka agama, dan orangtua.
Pemerintah sebagai kekuatan terbesar dalam konteks penyelenggaraan kehidupan
bernegara dapat melakukan langkah antisipasi berupa memprioritaskan konten yang
ramah anak, pendidikan, pembelajaran, life skills, dll serta tidak memberi
tempat bagi industri pornografi.
2. Civitas akademika (dosen, guru, dan
mahasiswa) hendaknya memulai usaha perbaikan ini dengan cara memberikan
himbauan dalam berbagai tulisannya, dan melampirkan berbagai data yang benar
serta lengkap, dimana usaha ini dimulai dari diri kita sendiri.
3. Kepada setiap pribadi agar menyadari
berbagai kegiatan produktif lainnya yang dapatdilakukan melalui media teknologi
informasi, tidak membuat berbagai rekaman yang mengandung unsur pornografi dan
pornoaksi, tidak menyebarkan, dan hapus jika ditemukan.
4. Dalam etika profesi dan keilmiahan,
dan tidak terlepas dari etika teknologi informasi, kita mengetahui bahwa
penyajian data informasi hendaklah disajikan secara benar dan lengkap (baik
referensi maupun validitas data-datanya).
5. Selain itu pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai media belajar jarak jauh
(BJJ) melalui siaran radio, televisi, dan internet berupa layanan tele/video
conference yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran, pendidikan
dan pelatihan di lingkungan tenaga kependidikan yang berada di daerah terpencil
maupun daerah kepulauan. Tentunya dengan memperhatikan berbagai pertimbangan
dan perbandingan kegiatan konvensional yang dilakukan selama ini.
6. Pemanfaatan teknologi informasi
hendaklah dibarengi dengan kemampuan sumber daya manusia yang memadai, sehingga
dapat terus mengikuti perkembangan teknologi informasi.
7. Fokus utama pemanfaatan teknologi
informasi hendaklah difokuskan kepada faktor manusianya. Dengan demikian
komunikasi erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia yang
menimbulkan respons melalui lambang-lambang verbal maupun non verbal. Oleh
karena itu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidaklah semata-mata
pada nilai fisik sesuatu proyek saja, tetapi yang lebih penting lagi adalah
faktor manusianya.
8. Peran serta pemerintah, praktisi, dan
masyarakat dalam mengontrol, memberi masukan, dan mengevaluasi pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi merupakan kunci utama keberhasilan
masyarakat era teknologi informasi.
9. Pengelolaan secara optimal mengenai berbagai
situs lembaga yang ada di daerah kedalam situs utama (pemerintah provinsi
maupun pemerintah kabupaten/ kota). Sehingga informasi dapat tertata dan lebih
menyeluruh mengenai perkembangan yang ada dalam pengelolaan pemerintahan di
daerah.
Sumberdaya manusia dalam konteks era teknologi
informasi dipersiapkan untuk mengantisipasi dan mengatasi dampak negatif
perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga perlu dikenalkan, dipraktekkan dan dikuasi
sedini mungkin agar ia mampu menggunakan, menjaga, dan merawat produk teknologi
informasi dan komunikasi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mendukung proses pembelajaran dan kehidupannya, termasuk apa
implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.
Dengan demikian, hal yang paling mendasar dalam
penerapan teknologi di sekolah adalah tekad, kesiapan, dan kesungguhan
institusi yang diwujudkan dengan suatu kebijakan yang menyeluruh, meliputi
kebijakan berubahnya strategi pembelajaran, kebijakan mengenai manajemen dan
prosedur, kebijakan mengakses internet dan lain-lain. Karena semua itu
merupakan kunci utama keberhasilan pendayagunaan untuk pembelajaran di
lingkungan sekolah.